Tipe-tipe Anggota Komunitas yang Sering Lo Temui
Tipe-tipe Anggota Komunitas yang Sering Lo Temui — Sebagai cewek perantau yang futuristik dan dinamis, gue doyan
gabung ke berbagai komunitas. Mulai dari komunitas blogger, komunitas lingkungan,
sampe komunitas lari dari kenangan mantan gebetan. Iya..., soalnya emang nggak
sempet jadian.
Dengan komunitas, kita berpotensi punya temen-temen “baru”.
Apalagi, kalo komunitasnya ini di luar sekolah/kampus. Background, karakter, dan kelakuan masing-masing akan lebih
beragam. Misalnya nih, kalo biasanya gue punya temen kampus yang pake jepitan
rambut lucu-lucu di kepalanya. Nah, kemaren, gue keluar dari sebuah komunitas jelajah
alam yang cewek-ceweknya pada pake paku di kepala. Mungkin, itu komunitas jelajah alam kubur dan
mereka semua lagi audisi buat jadi kuntilanak.
Lo nggak percaya? Ya gapapa sih, pacar aja lo curigain. #meh
![]() |
Berbeda dengan visi yang sama (Source: cinemacomrapadura) |
1. Antara Ada dan Tiada
Tipe satu ini adalah yang paling umum. Mereka gabung di
sebuah komunitas basically, ya karena
pengin aja. Mereka nggak bener-bener punya misi khusus untuk mengembangkan
komunitas tersebut. Kalo ada community gathering,
kadang mereka ikut kalo emang acara itu menarik atau nggak ada agenda lain.
Sekalipun emang ngganggur, kalo mereka nggak tertarik, ya mereka nggak bakal
dateng. Komunitas bukan prioritas bagi mereka. Itu cuma buat ajang ngumpul dan
seru-seruan. Sing penting fun, gitu kata Marilyn Monroe.
Hal ini bikin mereka sering terlupakan kehadirannya. Nggak
banyak anggota yang notice kalo
mereka juga bagian komunitas. Bahkan, sekalipun mereka anggota lama, pas muncul
lagi, nggak banyak yang ngenalin dan tau namanya. Woles aja sik, kan, sing penting fun.
2. Tim Hore
Mereka akan hadir hampir di segala kesempatan. Ngapain? Ya ngeramein
kegiatan itu! Ini cucok banget waktu komunitas punya event-event yang butuh massa. Sebenernya sih, mereka nggak punya
tujuan serius dengan komunitasnya. Tapi, komunitas menjembatani mereka buat
asyik-asyikan bareng temen komunitas. Mereka dikenal sesama anggota, tapi
mereka bukan orang-orang yang menyibukkan diri ngurusin komunitas.
3. The Pupil of The Eye
Namanya sekumpulan manusia, ada aja yang jadi pusat
perhatian. Biasanya karena emang ada sesuatu yang menarik dari mereka. Cewek
cantik, udah pasti jadi salah satu kandidat karena bisa bikin mata para cowok
melek dan seger di kala pembicaraan gathering
yang mulai ngebosenin. Cowok cakep juga merupakan kandidat karena para
cowok menjadikannya rival dalam hal ngedapetin perhatian cewek cantik. Cowok
jelek pastinya juga jadi kandidat the pupil of the eye sebagai bahan bully-an
antara cewek cantik dan cowok cakep!
Eits, ini bukan soal fisik aja, kok. Ada juga yang jadi
pusat perhatian karena lucu, cerdas, unik, atau apalah apalah. The pupil of the eye yang gue maksud di
sini, bukan mereka yang berusaha mem-push
diri buat diperhatiin orang lain ya, tapi memang mereka yang secara alami
punya dominansi.
4. Freeze Maker
Lagi ramean ngobrol asyik-asyik, tau-tau satu anggota ini
nimbrung.
Kodok: “Eh, gue kemaren diundang ke acara gala dinner
sama Persatuan Kecebong Kota Medan. Ada yang diundang juga nggak?”
Bebek: “Ye, kampret. Gue kan, bebek. Masa dateng ke acara
kecebong!”
Singa: “Kalo gue dateng, entar pada kabur semua, Nyet!
Kodok dan Bebek: “Yeeeee, kita bukan monyet!”
Tiba-tiba, Monyet nyamperin memecahkan keseruan.
Monyet: “Ih, kalian ngomongin aku, ya? Kalian ngomongin apa,
sih? Perhatian banget sampe jadiin aku topik. Kalian boleh kayak gitu ke aku,
tapi jangan dilakuin sama orang lain. Nggak baik..., itu nggak baik. Bisa bikin
sakit hati dan dosa juga. Jangan ghibah, ah. Kita tuh, harus inget mati. Nggak
selamanya kita hidup di dunia. Inget, keadilan Tuhan itu nyata. Bla, bla,
bla....”
Kodok, Bebek, dan Singa:
...................................... (kemudian meninggal)
Monyet inilah si freeze maker, menghadirkan moment of silence
yang berujung membuat obrolan putus. Banyak beberapa pihak yang anggep sosok
ini nyebelin karena kadang berlebihan, garing, nggak nyambung, atau sok tau.
5. Lebah Pekerja
Ini nih, mereka-mereka yang ngidupin komunitas. Gue salut
sama keberadaan mereka yang jarang bikin kontroversi. Boleh dibilang, merekalah
jiwanya komunitas. Kalo ada yang nanya, mereka responsif banget! Mereka akan
menjawab dengan rendah hati. Kalo ada yang butuh dukungan, mereka beri. Kalo
ada yang butuh duit gimana? Kalo ada yang butuh jodoh gimana? Ah, mereka juga
banyak yang jomlo, anak kosan pula! #lah
Orang-orang ini akan terus comeback dan punya loyalitas untuk bikin komunitas lebih hidup
lagi. Komunitas adalah salah satu priority
dalam perjalanan hidup mereka. Salut, gengs!
6. The Person with A
Cause
Mereka mungkin sering muncul. Terus, jarang muncul. Tapi,
kehadirannya bisa punya pesan tertentu. Orang-orang mengikuti arahannya gitu
aja. Mereka bisa aja ngasi informasi-informasi tambahan saat yang lain lagi
memperbincangkan sesuatu. Terkadang, sekalipun mereka bilang, “Gue rasa,
sih,....” itu nggak serta merta berdasarkan prediksi aja, tapi disertai
pengalaman dan analisis yang kuat.
Selain itu, mereka juga sering ngebelokin obrolan, ngejaga flow pembicaraan agar tetap berjalan.
Mereka terus memancing agar obrolan semakin panjang. Lalu, tiba-tiba ngilang
dengan harapan pembicaraan akan berlanjut. Di saat itu, yang sering terjadi
justru pembicaraan terhenti gitu aja.
7. Colony Leader
Tipe ini bukan semata-mata ketua sebuah komunitas. Mereka
bisa aja cuma anggota biasa yang sering ambil andil sebagai seksi sibuk dalam
komunitas. Namun, sosok ini punya pengaruh kuat dalam aktivitas komunitas.
Perspektifnya sangat dihargai anggota lain. Bantuannya kerap dibutuhkan. Dia bisa
ngebuat atau ngubah suatu ide, lalu yang lain setuju-setuju aja, tuh.
8. Spesialis Caper dan Baper
Kodok, Bebek, Singa, dan Monyet adalah anggota komunitas
anak hewan muda kekinian. One day, Kodok,
Bebek, dan Singa pergi nonton layar tancep. Lalu, Singa update di Path.
“Seseruan malem ini disponsori layar tancep dan langit
malam. Meski dingin, seru! Terima kasih, kawan. – with Kodok, Bebek”
Monyet baca tuh, update-an.
Doi ngambek dan ngerasa nggak dianggep. Ngomel nggak jelas di forum/group chat dan nyindir-nyindir lewat socmed. Kadang kalo ngelihat spesies
ini, ada kasian-kasiannya gitu. Mungkin, mereka kurang kasih sayang. Mungkin,
mereka kurang piknik. Atau, mereka kurang duit buat bayar utang. Padahal, kalo
dipikir-pikir, nggak selamanya kan, jalan bareng anak komunitas, semuanya harus
diajakin? Apalagi, biasanya itu mendadak, impulsif gitu aja.
Spesialis caper khususnya, hobi nge-share hal pribadi yang sebenernya nggak ada penting-pentingnya buat
anggota lain. Ini jugalah yang sering menghadirkan moment of silence. Boleh dibilang, mereka adalah freeze maker. *facepalm*
9. Controversy Starter
Hobinya memulai kontroversi. Sukanya bertentangan sama
anggota lain. Tipe ini akan kekeuh sama pendapatnya dalam sebuah diskusi. Kadang
mereka lemparin sebuah topik, tapi berusaha keras menangin perdebatan di
dalemnya. Nyebelin? Mungkin, tapi biasanya mereka emang smart, jadi punya alesan kuat dalam setiap argumennya.
![]() |
Controversial Person (Source: squarespace ) |
10. Mother of God
Tukang ngatur! Sangat menguntungkan apalagi komunitas emang
nggak punya struktur kepengurusan yang rinci dan mother of God akan sukarela ngatur banyak kegiatan. Mereka sering
jadi contact person suatu komunitas
juga, lho! Yang nyebelinnya, kalo tipe mother
of God yang suka pamer betapa sibuknya dia ngurusin komunitas. Kesannya
nggak ikhlas dan bisa-bisa bikin anggota lain ngerasa bersalah.
11. Social Climber
![]() |
Social Climber (Source: hersays ) |
Ini istilah yang sering banget ditemui di media sosial. Kalo
kata urban dictionary, social climber ini sejenis attention whore. Mereka kebelet eksis, gabung segala komunitas
sana-sini, tapi kebanyakan nggak punya sumbangsih apa-apa. Cuma nimbrung supaya
dikenal banyak orang. Awalnya, mereka bakal ngedeketin anggota yang dikenal
banyak anggota lain. Dari situ mereka bakal dikenal. Lalu, nyari yang lebih
populer lagi dan ninggalin orang yang sebelumnya. They try to convince you of how awesome and inspirational they are. Terus,
kalo udah bosen dan mendapat popularity yang
lumayanan, loncat lagi ke komunitas lain. Begitu seterusnya sampe mereka
ngerasa udah berada on the top position.
Shameless, ya? Saran gue satu, dirukiyah.
Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Bukan berarti tipe tertentu harus dimusuhin, manusia emang dasarnya kan, beda-beda. Jadi, tipe mana yang sering lo temui? Lo sendiri termasuk tipe yang mana? Kalo boong, entar mati, lho.
16 comments
Iyah tipe yang mana ya... yang jelas jangan freeze maker -.- itu monyet kesian banget sih
ReplyDeleteMonyetnya jomlo, jadinya sensian :p
Deleteiya bangeeet nih, nggak cuma satu tipe yang pernah ketemu, beberapa sih, yang social climber belom pernah nemu, ngeselin tapi ya kalo ada gitu :(
ReplyDeletebtw, aku kangen kak punyyyyy :')))
tuh, kan! jadi kamu harus baca blog aku terus >,<
Deletekangen? kan, sekarang aku lumayan rajin nge-blog lagi. perhatikan kata lumayan.... *bold*
Gak ada gajahnya T_T
ReplyDeleteGajahnya diumpetin Tulus :(
DeleteWaduh, jadi type mana yah? ...kadang jadi tim horee juga kadang ikut tim hahaa
ReplyDeleteHahahahaha kakak sih.... Ah, jadi malu :p
DeleteLengkap.
ReplyDeletehmm, msk tim mana y enaknya.
ReplyDelete...
awq sukanya tim konsumsi fu, wkwkwk
bs icip2 makanan :P
Mak, minta makan maaaak... *nadahin tangan*
DeleteBingung lebih sesuai yang mana sa :(
ReplyDeleteKalo boong, entar mati, lho.
Deletesaya tim hore aja deh... biarpin kecil tapi bermanfaat, wkwkwkwkwkwkwk
ReplyDeleteBg tipe bertahan aja deh, klo diperlukan siap sedia, kalo diabaikan yasudah terima apa adanya
ReplyDeleteKalo saya Type fun Aja
ReplyDeleteHahaha
Bomad yg penting fun :)